12 Maret 2013

MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR'AN DAN HADIS TENTANG ETOS KERJA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sebagai agama yang bertujuan mengantarkan hidup manusia kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan bathin, Islam telah membentangkan dan merentangkan pola hidup yang ideal dan praktis. Pola hidup Islami tersebut dengan jelas dalam Alqur’an dan terurai dengan sempurna dalam sunnah Rasulullah SAW.
Islam membuka pintu kerja setiap muslim agar ia dapat memilih amal yang sesuai dengan kemampuannya, pengalaman, dan pilihannya. Islam tidak membatasi suatu pekerjaan secara khusus kepada seseorang, kecuali demi pertimbangan kemaslahatan masyarakat. Islam tidak akan menutup peluang kerja bagi seseorang, kecuali bila pekerjaan itu akan merusak dirinya atau masyarakat secara fisik atau pun mental. Setiap pekerjaan yang merusak diharamkan oleh Allah.[1]
B.     Rumusan Masalah
1.      Artikan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
2.      Jelaskan kandungan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
3.      Tunjukkan  perilaku orang yang mengamalkan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
4.      Bagaimana cara menerapkan perilaku beretos kerja seperti yang terkandung dalam QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
C.     Tujuan
1.      engartikan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja
2.      Menjelaskan kandungan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja
3.      Menunjukkan  perilaku orang yang mengamalkan QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja
4.      Menerapkan perilaku beretos kerja seperti yang terkandung dalam QS al-Mujaadalah: 11;  QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja.
 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Surat Al Mujadalah Ayat 11
Artinya :         
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujadalah : 11)
1.      Penjelasan Ayat
           Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hati dari Muqatil bin Hibban, bahwa pada suatu hari, yaitu hari Jum’at para pahlawan perang Badar datang ketempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang pada tidak mau memberi tempat kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah menyuruh berdiri pada orang-orang yang lebih dahulu duduk. Sedang para pahlawan Badar disuruh duduk ditempat mereka. Orang-orang yang disuruh pindah tempat merasa tersinggung perasaannya. Kemudian turunlah ayat ini sebagai perintah kaum Muslimin untuk menaati perintah Rasulullah dan memberi kesempatan duduk kepada sesama mukmin.[2]
Pada bagian akhir dari ayat 11 di atas menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi-tinggi kedudukan orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Orang-orang mukmin diangkat oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat memberi banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu disini tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama atau keakheratan saja, tetapi menyangkut ilmu-ilmu keduniawian. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain maka akan mejadi pusaka bagi pemiliknya, selain amal jariyah dan anak shaleh.[3]
2.      Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Perilaku Beretos Kerja
a.       Sesama mukmin hendaknya saling memberi kelapangan atau berlapang-lapang dada terutama didalam majlis, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan kepedulian terhadap sesama saudara.
b.      Allah mengangkat derajat kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derjat. Dan dengan ilmunya itu mereka bisa mengamalkan ilmunya di sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi.
c.       Allah dan Rasulnya sangat menghormati orang-orang yang berilmu, karena jasanya umat terbimbing menuju kehidupan yang benar dan pada kehidupan yang lebih baik.

B.     Surat Al Jumuah Ayat 9-11
Artinya :
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. (QS. Al Jumuah : 9-10)
1.      Penjelasan ayat
            Qur’an surat Jum’ah ayat 9 di atas berkenaan dengan seruan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar segera mendirikan shalat Jum’ah dan meninggalkan jual beli.
Yang dimaksudkan dengan “̍ø.ÏŒ «!$#” adalah gabungan dari sejak adzan, khutbatain, iqamah dan shalat Jum’ah, hendaknya segala macam kesibukan, seperti jual beli, perniagaan, pekerjaan dan lain-lain harus segera ditinggalkan. Dalam hadist nabi SAW dari Thariq bin Syihab ra. Beliau bersabda :
االجمعة حقّّ واجب على كلّ مسلم فى جماعة الاّ على اربعة : عبد مملوك او امراة  او صبيّ او مرييض. (رواه ابووداود والحاكم)
Shalat jum’ah itu wajib atas tiap orang muslim berjamaah, kecuali empat orang yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak atau orang sakit
            Dalam riwayat lain yang berasal dari Abu Ja’d, Rasulullah SAW bersabda:
من ترك ثلاث جمع متهاونا بها طبع الله على قلبه. (رواه احمد)
Barang siapa meninggalkan tiga kali shalat jum’at karena meremehkannya (menganggap enteng) maka Allah akan menutup hatinya
            Diakhir ayat ini diegaskan, bahwa menaati perintah Allah dengan melaksanakan shalat jum’at adalah lebih baik bagi orang-orang yang memahainya sebab selain akan memperoleh keridhoan Allah, shalat jum’at dapat menimbulkan persatuan dan kesatuan antara umat Islam, akan memperkuat tali ukhuwah Islamiyah karena shalat jum’at dilakukan dengan berjamaah.
Pada ayat 10 ditegaskan lagi, yaitu apabila telah ditunaikan shalat, maka bersegeralah mencari karunia Allah, kembali pada kegiatan masing-masing bertebaran dimuka bumi untuk mencari rizki yang halal dan baik.[4]
Diakhir ayat, Allah SWT menganjurkan bahwa dalam mencari rizki supaya banyak berdzikir kepada-Nya agar memperoleh keberuntungan. Dzikir artinya ingat atau menyebut. Dzikrullah adalah bagian terpenting dalam kehidupan umat Islam, baik dalam kaitannya dengan masalah aqidah, ubudiyah dan akhlak. Baik dalam hubungan dengan Allah maupun hubungan sesama manusia, Rasulullah adalah orag yang paling banyak berdzikir, selalu ingat kepada Allah baik dalam situasi dan kondisi apapun.
      Dalam sebuah hadist disebutkan :

عن عائيسة رضي الله عنها قالت : كان رسول الله ص.م. يذكر الله على كلّ احيانه. (رواه مسلم) 
Dari Aisyah ra mengatakan, adalah Rasulullah SAW berdzikir kepada Allah sepajang hayatnya[5]
            Dalam ayat 11 ditegaskan tentang sikap sebagian orang-orang mukmin yang masih silau dengan pernagaan, dengan duniawi, padaha mereka saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi Muhammad SAW. keudian turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa apa yang disisi Allah adalah jauh lebih baik dari pada permainan dan perniagaan. Dan diujung ayat ini ditegaskan pula Allah itu sebaik-baik pember rizki. Oleh karena itu, kepada-Nyalah kita arahkan usaha dan ikhtiyar untuk memperoleh rizki yang halal dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya.
2.      Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
a.       Shalat jum’at adalah suatu kewajiban bagi orang-orang yang beriman, karenanya bila waktunya telah tiba maka harus meinggalkan segala kesibukan dan aktifitas duniawi.
b.      Bila shalat jum’at telah ditunaikan, maka dapat melanjutkan aktifitasnya kembali, bertebaran dimuka bumi untuk mencari karunia Allah yang halal lagi baik, serta banyak berdzikir kepada Allah dalam mencari rizki.
c.       Manusia sering silau terhadap gemerlapnya duniawi, sehingga lebih memprioritaskan kepentingan duniawi dari pada kepentingan ukhrawi.
d.      Allah menegaskan bahwa apa yang ada disisi Allah lebih baik dari pada segala urusan aktifitas duniawi.
C.    Surat Al Qashash Ayat 77
 
Artinya :         
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash : 77)
1.      Penjelasan ayat
            Pada ayat ini Allah memrintahkan kepada orang-orang yang beriman agar dapat menciptakan keseimbangan antara usaha untuk memperoleh keperluan duniawi dan usaha untuk keperluan ukhrawi.
Dalam kaitannya dengan keseimbangan urusan duniawi dan ukhrawi, diriwayatkan oleh Ibnu Askar bahwa Nabi SAW bersabda :
إعمل لدنياك كأنّك تعيس ابدا وواعمل لأخرتك كأنّك تموت غدا.
Kerjakanlah urusan duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beramallah (Beribadah) untuk akhiratmu sekan-akan kamu akan mati besok  (HR. Ibnu Askar)
            Selanjutnya ayat di atas Allah memerintahkan supaya berbuat baik kepada diri dan sesamanya (orang lain). Kebaikan Allah yang maha rahman dan rahim keada seluruh makhluk-Nya tidak terhitung jumlahnya.
            Jenis-jenis perbuatan baik itu sangat beragam, misalnya membantu orang yang membutuhkan pertolongan, menyantuni anak yatim, bepartisipasi membangun masid, madrasah, jalan umum dan lain-lain. Bebuat baik kepada orang lain artinya melakukan perbuatan yang baik dan berguna untuk kepentingan orang lain, dengan segala potensi yang dimiliki. Maka perbuatan baik itu bisa dilakukan dengan ucapan, tenaga, harta, ilmu dan lain-lain. Dan berbuat baik terhadap diri sendiri, yaitu memelihara dan menjaga diri dari bahaya. Misalnya memelihara diri supaya sehat jasmani dan rohani, dengan memakan makanan yang halal lagi baik, berobat ketika sakit dan lain-lain.[6]
            Diakhir ayat ini Allah juga memerintahkan kepada manusia agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi, seperti menebang hutan tanpa perhitungan, mencemari air maupun udara, bahkan terhadap sesama manusia saling menfitnah, adu domba, permusuhan dan pembunuhan. Semua itu sangat di benci Allah, karena akan berakibat kerusakan alam dan hancurnya kedamaian makhluk hidup. Larangan ini terdapat pada firman Allah QS Al A’raaf : 56 :
Ÿwur (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# y÷èt/ $ygÅs»n=ô¹Î)  ÇÎÏÈ        
56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.
2.      Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
a.       Allah SWT memerintahkan kepada orang mukmin agar mengupayakan keseimbangan dalam memenuhi kepentingan duniawi dan ukhrawi.
b.      Allah SWT memerintahkan agar selalu berbuat baik terhadap diri dan sesamanya sebagaimana dia teah berbuat baik kepada manusia.
c.       Allah memerintahkan kepada manusia agar tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang demikian itu.

D.    Hadist Tentang Etos Kerja
عن أنس رضي الله عنه قال : : كان رسول الله ص.م. يقول : اللّهمّ أعوذبك من العجز والكسل والجبن واعوذبك من عذاب القبروفتنة المحياوالمماات. (رواه مسلم) 
Artinya :
“Dari Anas ra. Berkata Rasulullah SAW bersabda : Ya Allah sesungguhnya aku ini berlindung kepada-Mu (agar terhindar) dari sifat-sifat lemah, malas dan penakut, dan aku berlindung pula kepaa-Mu dari siksa kubur, ujian hidup dan mati. ”
1.      Penjelasan Hadis
            Hadist diatas berisi tentang doa agar kita semua dijauhkan dari sifat lemah, malas dan penakut serta doa minta dijauhkan dari siksa kubur dan  ujian di dunia maupun di akhirat. Dan sebagai konsekuensinya maka kita harus berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan sifat-sifat buruk kita dan melakukan kegiatan yang positif.
Sifat lemah disini adalah meliputi lemah fisik dan mental. Jika fisik lemah maka tidak dapat berusaha secara maksimal dan optimal. Sementara lemah mental bisa menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir dengan baik dan akan menyebabkan kebodohan.
Sifat malas disini meliputi malas beribadah, malas bekerja, malas bebelajar sebagai peajar, maka kepada Allah SWT kita memohon agar dihindarkan dari sifat itu.
Sifat takut mengandung maksud takut dalam mengerjakan kebaikan. Atau takut bukan pada tempatnya, seperti takut pada selain Allah, yaitu kepada syaitan, tempat-tempat angker, benda-benda keramat dan lain-lain. Maka dari itu kita hanya boleh takut kepada Allah SWT akan adzab-Nya.
Sementara untuk siksa kubur adalah memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari adzab kubur. Maka dengan itu kita harus selalu melakukan amal shaleh dan berdoa kepada-Nya. Adapun untuk ujian hidup dan mati adalah dengan memohon perlindungan Allah dari fitnak ketika masih hidup dan fitnah ketika sudah meninggal.
Ujian bagi manusia dari Allah yang berupa ujian kebaikan, seperti harta, jabatan, anak dan kesehatan. Sedangkan ujian yang sedikit kearah kurang baik, seperti kecelakaan, kematian, kelaparan dan sakit. Maka dengan itu seseorang akan dinyatakan lolos dari ujian jikalah ia mau bersyukur saat ia menerima ujian kebaikan. bersabar dan bertawakal jikalah ia tertimapa ujian yang kurang baik.[7]      
2.      Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
            Sifat lemas, malas dan penakut adalah sifat-sifat negatif yang berada dalam diri manusia. Karena itulah kita harus membuang jauh-jauh sifat-sifat tersebut dari diri kita dengan cara giat bekerja. Dengan giat bekerja maka kitan akan meraih kesuksesan dan kesuksesan itu tidak luput dari rajin beribadah, bersyukur, sabar dan tawakal sebagai kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup agar terhidar dari siksa kubur maupun siksa neraka.  

 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Setelah banyaknya pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sesama mukmin hendaknya berlapang-lapang dada terutama didalam majlis dan Allah mengangkat derajat kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derjat.
Shalat jum’at adalah suatu kewajiban bagi orang-orang yang beriman, karenanya bila waktunya telah tiba maka harus meinggalkan segala kesibukan dan aktifitas duniawi. Jika telah kalian kerjakan shalat Jum’at maka bertebaran dimuka bumi untuk mencari karunia Allah yang halal lagi baik, serta banyak berdzikir kepada Allah dalam mencari rizki. Juga ingat bahwa jangan sekali-kali lebih memprioritaskan kepentingan duniawi dari pada kepentingan ukhrawi.
Allah SWT memerintahkan kepada orang mukmin agar mengupayakan keseimbangan dalam memenuhi kepentingan duniawi dan ukhrawi. Selalu berbuat baik terhadap diri dan sesamanya sebagaimana dia telah berbuat baik kepada manusia. Dan tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang demikian itu.
Sifat lemas, malas dan penakut adalah sifat-sifat negatif yang berada dalam diri manusia. Karena itulah kita harus membuang jauh-jauh sifat-sifat tersebut dari diri kita dengan cara giat bekerja. Dengan giat bekerja maka kita akan meraih kesuksesan dan kesuksesan itu tidak luput dari rajin beribadah, bersyukur, sabar dan tawakal sebagai kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup agar terhidar dari siksa kubur maupun siksa neraka.  
B.     Saran
      Saya menyadari akan kekurangan yang kami miliki dan dengan itulah kami akan menerima semua masukan dari para pembaca yang budiman guna untuk menyempurnakan isi dari maklah ini.



 
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud, Pendidika Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998).
Hamzah, Ya’qub, Etos Kerja Islami, (Jakarta  : Pedoman Ilmu Jaya, 1992).
Jamil, Ahmad, Al Fatih, (Gresik : CV Putra Kembar Jaya, 2004).
Mulyadi, Al Qur’an Hadist, (Semarang : PT Toha Putra, 2003).
Muslim, Imam, diterjeahkan Daud, Ma’mur, Shahih Muslim, (Jakarta : Widjaya, 1996).
Supiana, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2001).
Syukur, Aisyah, dkk, Al Qur’an Hadis, (Gresik : CV Gani dan Son, 2004).




[1] Hamzah, Ya’qub, Etos Kerja Islami, (Jakarta  : Pedoman Ilmu Jaya, 1992) 6.
[2] Jamil, Ahmad, Al Fatih, (Gresik : CV Putra Kembar Jaya, 2004) 38.
[3] Syukur, Aisyah, dkk, Al Qur’an Hadis, (Gresik : CV Gani dan Son, 2004) 30.
[4] Ali, Muhammad Daud, Pendidika Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998) 55.
[5] Muslim, Imam, diterjeahkan Daud, Ma’mur, Shahih Muslim, (Jakarta : Widjaya, 1996) 188.
[6] Mulyadi, Al Qur’an Hadist, (Semarang : PT Toha Putra, 2003), 67.
[7] Supiana, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2001) 77.

30 komentar:

  1. makasih ya blog nya. ngebantu banget buat ngerjain tugas sekolah aku

    BalasHapus
  2. jadikanlah pengetahuan sebagai jendela kehidupan...
    makasih bgt buat infoo nya...

    BalasHapus
  3. makasih pak ilmunya

    BalasHapus
  4. makasih pak ilmunya

    BalasHapus
  5. Gagak Rimang10/23/2013 9:17 AM

    mari belajar menjadi negarawan.....like JFK.tanyalah dalam hatimu: " apa yg bisa kuberikan pada negaraku, jangan apa yg diberikan negara padaku..."

    BalasHapus
  6. pake ge ajja. kan yayang...? heh

    BalasHapus
  7. ustad ana kamin ganteng IAIIG CILACAP MENGUTI DARI URAIAN JENENGAN sebagai bahan untuk membuat makalah semoga berman faat mmatur suwu sedayanya

    BalasHapus
  8. Makasih infonya!

    BalasHapus
  9. mkasih atas infonya,, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  10. trimakasih ya stad
    ini bkal bantu sya untuk tgas kull
    isinya bgitu bagus stad

    BalasHapus
  11. alhamdulilla
    artikel ini membantuku dalam membuat tugasku.....
    makasi yah

    BalasHapus
  12. Aflah al-Humaidi12/29/2013 6:10 AM

    Yan, izn sedot broo

    BalasHapus
  13. iya sama2
    iya Aflah sedot aja bro

    BalasHapus
  14. trims bwt ilmu nya.. ini sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas di sekolah. smoga tmbh bermanfaat ilmunya dan barokah.. aamiinn

    BalasHapus
  15. iya, terimakasih banyak,, blognya sangat bermanfaat.. sekali.

    BalasHapus
  16. Makasih sangat bermanfaat bgt blog ya buat aku

    BalasHapus
  17. subhanalloh,,jazaakallooh ya akhil kariim

    BalasHapus
  18. alhamdulillah,,,
    terimakasih atas share ilmunya, semoga berkah. saya ada tulisan kecil mengenai asbabunnuzul qs al jumu'ah ayat 12. mari berkunjung di http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/06/asbabunnuzul-qs-al-jumuah6212-versi-ii.html

    BalasHapus
  19. terima kasih info nya, blog nya sangat membantu. :)

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah.. Jazakumullahu khairan katsieran. mudah-mudah ilmunya dapat bermanfaat bagi khalayak. Amin.

    BalasHapus
  21. thankyou for the information, it's very helpful :))

    BalasHapus
  22. mkasihh,, infonya

    BalasHapus
  23. Terima kasih ,,,Postingannya sangat membantu...

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah, bermanfaat sekali. Terimakasih yah

    BalasHapus
  25. Alhamdulillah bermanfaat bgt, trimakasih

    BalasHapus

Pastikan Komentarmu .......

Membantu untuk merubah dunia !?!?!?!?!?

Copyright 2011
Hayyan Ahmad

Powered by
Free Blogger Templates
SELAMAT DATANG DI HAYYAN-AHMAD.BLOGSPOT.COM | DAPATKAN UPDATE MAKALAH TERBARUKU DAN CATATAN HIDUPKU | UNTUK KENYAMANAN MEMBACA GUNAKAN SELALU INTERNET ACESS 3Mbps | APA BILA INGIN MENG-COPY INFORMASI/ARTIKEL DI BLOG INI | JANGAN LUPA TINGGALKAN JUGA COMMENT ANDA | HATUR NUWUN eh salah MATUR NUWON | ASSALAMUALAIKUM