BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai agama yang bertujuan mengantarkan hidup manusia kepada
kesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan bathin, Islam telah membentangkan
dan merentangkan pola hidup yang ideal dan praktis. Pola hidup Islami tersebut
dengan jelas dalam Alqur’an dan terurai dengan sempurna dalam sunnah Rasulullah
SAW.
Islam
membuka pintu kerja setiap muslim agar ia dapat memilih amal yang sesuai dengan
kemampuannya, pengalaman, dan pilihannya. Islam tidak membatasi suatu pekerjaan
secara khusus kepada seseorang, kecuali demi pertimbangan kemaslahatan
masyarakat. Islam tidak akan menutup peluang kerja bagi seseorang, kecuali bila
pekerjaan itu akan merusak dirinya atau masyarakat secara fisik atau pun
mental. Setiap pekerjaan yang merusak diharamkan oleh Allah.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1.
Artikan QS al-Mujaadalah: 11; QS
al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
2.
Jelaskan kandungan QS al-Mujaadalah:
11; QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
3.
Tunjukkan perilaku orang yang
mengamalkan QS al-Mujaadalah: 11; QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77
dan hadis etos kerja ?
4.
Bagaimana
cara menerapkan perilaku
beretos kerja seperti yang terkandung dalam QS al-Mujaadalah: 11; QS
al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja ?
C.
Tujuan
1.
engartikan QS al-Mujaadalah: 11; QS
al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja
2.
Menjelaskan kandungan QS al-Mujaadalah: 11;
QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja
3.
Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan
QS al-Mujaadalah: 11; QS al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis
etos kerja
4. Menerapkan perilaku
beretos kerja seperti yang terkandung dalam QS al-Mujaadalah: 11; QS
al-Jumuu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 dan hadis etos kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Surat
Al Mujadalah Ayat 11
Artinya :
Hai orang-orang
beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS Al Mujadalah : 11)
1. Penjelasan Ayat
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hati dari Muqatil bin Hibban,
bahwa pada suatu hari, yaitu hari Jum’at para pahlawan perang Badar datang
ketempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang pada tidak mau memberi tempat
kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah menyuruh
berdiri pada orang-orang yang lebih dahulu duduk. Sedang para pahlawan Badar
disuruh duduk ditempat mereka. Orang-orang yang disuruh pindah tempat merasa
tersinggung perasaannya. Kemudian turunlah ayat ini sebagai perintah kaum
Muslimin untuk menaati perintah Rasulullah dan memberi kesempatan duduk kepada
sesama mukmin.[2]
Pada bagian akhir
dari ayat 11 di atas menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi-tinggi
kedudukan orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Orang-orang mukmin
diangkat oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang berilmu diangkat
kedudukannya karena mereka dapat memberi banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu
disini tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama atau keakheratan saja, tetapi
menyangkut ilmu-ilmu keduniawian. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu
itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain maka akan mejadi pusaka bagi
pemiliknya, selain amal jariyah dan anak shaleh.[3]
2. Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Perilaku Beretos Kerja
a. Sesama
mukmin hendaknya saling memberi kelapangan atau berlapang-lapang dada terutama
didalam majlis, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan kepedulian
terhadap sesama saudara.
b. Allah
mengangkat derajat kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang
menuntut ilmu beberapa derjat. Dan dengan ilmunya itu mereka bisa mengamalkan
ilmunya di sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi.
c. Allah
dan Rasulnya sangat menghormati orang-orang yang berilmu, karena jasanya umat
terbimbing menuju kehidupan yang benar dan pada kehidupan yang lebih baik.
B.
Surat
Al Jumuah Ayat 9-11
Artinya :
Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Dan apabila mereka
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan
mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang
di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah
Sebaik-baik pemberi rezki.
[1475] Maksudnya:
apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum
muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua
pekerjaannya. (QS. Al Jumuah : 9-10)
1. Penjelasan ayat
Qur’an surat Jum’ah ayat 9 di atas
berkenaan dengan seruan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar segera
mendirikan shalat Jum’ah dan meninggalkan jual beli.
Yang dimaksudkan
dengan “Ìø.Ï
«!$#” adalah gabungan
dari sejak adzan, khutbatain, iqamah dan shalat Jum’ah, hendaknya segala macam
kesibukan, seperti jual beli, perniagaan, pekerjaan dan lain-lain harus segera
ditinggalkan. Dalam hadist nabi SAW dari Thariq bin Syihab ra. Beliau bersabda
:
االجمعة حقّّ واجب على كلّ مسلم فى جماعة الاّ على اربعة : عبد
مملوك او امراة او صبيّ او مرييض. (رواه ابووداود والحاكم)
“Shalat jum’ah itu wajib atas tiap orang
muslim berjamaah, kecuali empat orang yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak
atau orang sakit”
Dalam riwayat lain yang berasal dari
Abu Ja’d, Rasulullah SAW bersabda:
من ترك ثلاث جمع
متهاونا بها طبع الله على قلبه. (رواه احمد)
“Barang siapa
meninggalkan tiga kali shalat jum’at karena meremehkannya (menganggap
enteng) maka Allah akan menutup hatinya”
Diakhir ayat ini diegaskan, bahwa
menaati perintah Allah dengan melaksanakan shalat jum’at adalah lebih baik bagi
orang-orang yang memahainya sebab selain akan memperoleh keridhoan Allah,
shalat jum’at dapat menimbulkan persatuan dan kesatuan antara umat Islam, akan
memperkuat tali ukhuwah Islamiyah karena shalat jum’at dilakukan dengan
berjamaah.
Pada ayat 10
ditegaskan lagi, yaitu apabila telah ditunaikan shalat, maka bersegeralah
mencari karunia Allah, kembali pada kegiatan masing-masing bertebaran dimuka
bumi untuk mencari rizki yang halal dan baik.[4]
Diakhir ayat, Allah
SWT menganjurkan bahwa dalam mencari rizki supaya banyak berdzikir kepada-Nya
agar memperoleh keberuntungan. Dzikir artinya ingat atau menyebut. Dzikrullah
adalah bagian terpenting dalam kehidupan umat Islam, baik dalam kaitannya
dengan masalah aqidah, ubudiyah dan akhlak. Baik dalam hubungan dengan Allah
maupun hubungan sesama manusia, Rasulullah adalah orag yang paling banyak
berdzikir, selalu ingat kepada Allah baik dalam situasi dan kondisi apapun.
Dalam sebuah
hadist disebutkan :
عن عائيسة رضي الله
عنها قالت : كان رسول الله ص.م. يذكر الله على كلّ احيانه. (رواه مسلم)
“Dari Aisyah ra
mengatakan, adalah Rasulullah SAW berdzikir kepada Allah sepajang hayatnya”[5]
Dalam ayat 11 ditegaskan tentang
sikap sebagian orang-orang mukmin yang masih silau dengan pernagaan, dengan
duniawi, padaha mereka saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi Muhammad SAW. keudian
turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa apa yang disisi Allah adalah jauh lebih
baik dari pada permainan dan perniagaan. Dan diujung ayat ini ditegaskan pula
Allah itu sebaik-baik pember rizki. Oleh karena itu, kepada-Nyalah kita arahkan
usaha dan ikhtiyar untuk memperoleh rizki yang halal dan mengikuti
petunjuk-petunjuk-Nya.
2. Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
a. Shalat
jum’at adalah suatu kewajiban bagi orang-orang yang beriman, karenanya bila
waktunya telah tiba maka harus meinggalkan segala kesibukan dan aktifitas
duniawi.
b. Bila
shalat jum’at telah ditunaikan, maka dapat melanjutkan aktifitasnya kembali,
bertebaran dimuka bumi untuk mencari karunia Allah yang halal lagi baik, serta
banyak berdzikir kepada Allah dalam mencari rizki.
c. Manusia
sering silau terhadap gemerlapnya duniawi, sehingga lebih memprioritaskan
kepentingan duniawi dari pada kepentingan ukhrawi.
d. Allah
menegaskan bahwa apa yang ada disisi Allah lebih baik dari pada segala urusan
aktifitas duniawi.
C.
Surat
Al Qashash Ayat 77
Artinya :
Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash : 77)
1. Penjelasan ayat
Pada ayat ini Allah memrintahkan
kepada orang-orang yang beriman agar dapat menciptakan keseimbangan antara
usaha untuk memperoleh keperluan duniawi dan usaha untuk keperluan ukhrawi.
Dalam kaitannya
dengan keseimbangan urusan duniawi dan ukhrawi, diriwayatkan oleh Ibnu Askar
bahwa Nabi SAW bersabda :
إعمل لدنياك كأنّك
تعيس ابدا وواعمل لأخرتك كأنّك تموت غدا.
“Kerjakanlah urusan
duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beramallah (Beribadah)
untuk akhiratmu sekan-akan kamu akan mati besok” (HR. Ibnu Askar)
Selanjutnya ayat di atas Allah
memerintahkan supaya berbuat baik kepada diri dan sesamanya (orang lain).
Kebaikan Allah yang maha rahman dan rahim keada seluruh makhluk-Nya tidak
terhitung jumlahnya.
Jenis-jenis perbuatan baik itu
sangat beragam, misalnya membantu orang yang membutuhkan pertolongan,
menyantuni anak yatim, bepartisipasi membangun masid, madrasah, jalan umum dan
lain-lain. Bebuat baik kepada orang lain artinya melakukan perbuatan yang baik
dan berguna untuk kepentingan orang lain, dengan segala potensi yang dimiliki.
Maka perbuatan baik itu bisa dilakukan dengan ucapan, tenaga, harta, ilmu dan
lain-lain. Dan berbuat baik terhadap diri sendiri, yaitu memelihara dan menjaga
diri dari bahaya. Misalnya memelihara diri supaya sehat jasmani dan rohani,
dengan memakan makanan yang halal lagi baik, berobat ketika sakit dan
lain-lain.[6]
Diakhir ayat ini Allah juga
memerintahkan kepada manusia agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi, seperti
menebang hutan tanpa perhitungan, mencemari air maupun udara, bahkan terhadap
sesama manusia saling menfitnah, adu domba, permusuhan dan pembunuhan. Semua itu
sangat di benci Allah, karena akan berakibat kerusakan alam dan hancurnya
kedamaian makhluk hidup. Larangan ini terdapat pada firman Allah QS Al A’raaf :
56 :
wur (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# y÷èt/ $ygÅs»n=ô¹Î) ÇÎÏÈ
56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.
2.
Hal-hal
yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
a. Allah SWT memerintahkan
kepada orang mukmin agar mengupayakan keseimbangan dalam memenuhi kepentingan
duniawi dan ukhrawi.
b. Allah SWT memerintahkan
agar selalu berbuat baik terhadap diri dan sesamanya sebagaimana dia teah
berbuat baik kepada manusia.
c. Allah memerintahkan kepada
manusia agar tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, karena Allah tidak menyukai
orang-orang yang demikian itu.
D.
Hadist Tentang Etos Kerja
عن أنس رضي
الله عنه قال : : كان رسول الله ص.م. يقول : اللّهمّ أعوذبك من العجز والكسل
والجبن واعوذبك من عذاب القبروفتنة المحياوالمماات. (رواه مسلم)
Artinya :
“Dari Anas ra. Berkata
Rasulullah SAW bersabda : Ya Allah sesungguhnya aku ini berlindung kepada-Mu
(agar terhindar) dari sifat-sifat lemah, malas dan penakut, dan aku berlindung
pula kepaa-Mu dari siksa kubur, ujian hidup dan mati. ”
1.
Penjelasan
Hadis
Hadist diatas berisi
tentang doa agar kita semua dijauhkan dari sifat lemah, malas dan penakut serta
doa minta dijauhkan dari siksa kubur dan
ujian di dunia maupun di akhirat. Dan sebagai konsekuensinya maka kita
harus berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan sifat-sifat buruk kita dan
melakukan kegiatan yang positif.
Sifat lemah disini adalah meliputi lemah fisik dan mental. Jika fisik
lemah maka tidak dapat berusaha secara maksimal dan optimal. Sementara lemah
mental bisa menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir dengan baik dan akan
menyebabkan kebodohan.
Sifat malas disini meliputi malas beribadah, malas bekerja, malas
bebelajar sebagai peajar, maka kepada Allah SWT kita memohon agar dihindarkan
dari sifat itu.
Sifat takut mengandung maksud takut dalam mengerjakan kebaikan. Atau
takut bukan pada tempatnya, seperti takut pada selain Allah, yaitu kepada
syaitan, tempat-tempat angker, benda-benda keramat dan lain-lain. Maka dari itu
kita hanya boleh takut kepada Allah SWT akan adzab-Nya.
Sementara untuk siksa kubur adalah memohon perlindungan kepada Allah
agar terhindar dari adzab kubur. Maka dengan itu kita harus selalu melakukan
amal shaleh dan berdoa kepada-Nya. Adapun untuk ujian hidup dan mati adalah
dengan memohon perlindungan Allah dari fitnak ketika masih hidup dan fitnah ketika
sudah meninggal.
Ujian bagi manusia dari Allah yang berupa ujian kebaikan, seperti
harta, jabatan, anak dan kesehatan. Sedangkan ujian yang sedikit kearah kurang
baik, seperti kecelakaan, kematian, kelaparan dan sakit. Maka dengan itu
seseorang akan dinyatakan lolos dari ujian jikalah ia mau bersyukur saat ia
menerima ujian kebaikan. bersabar dan bertawakal jikalah ia tertimapa ujian
yang kurang baik.[7]
2.
Hal-hal
yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja
Sifat lemas, malas dan
penakut adalah sifat-sifat negatif yang berada dalam diri manusia. Karena
itulah kita harus membuang jauh-jauh sifat-sifat tersebut dari diri kita dengan
cara giat bekerja. Dengan giat bekerja maka kitan akan meraih kesuksesan dan
kesuksesan itu tidak luput dari rajin beribadah, bersyukur, sabar dan tawakal
sebagai kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup agar terhidar dari siksa kubur
maupun siksa neraka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
banyaknya pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sesama mukmin
hendaknya berlapang-lapang dada terutama didalam majlis dan Allah mengangkat
derajat kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu
beberapa derjat.
Shalat jum’at adalah suatu kewajiban bagi orang-orang
yang beriman, karenanya bila waktunya telah tiba maka harus meinggalkan segala
kesibukan dan aktifitas duniawi. Jika telah kalian kerjakan shalat Jum’at maka bertebaran
dimuka bumi untuk mencari karunia Allah yang halal lagi baik, serta banyak
berdzikir kepada Allah dalam mencari rizki. Juga ingat bahwa jangan sekali-kali
lebih memprioritaskan kepentingan duniawi dari pada kepentingan ukhrawi.
Allah SWT
memerintahkan kepada orang mukmin agar mengupayakan keseimbangan dalam memenuhi
kepentingan duniawi dan ukhrawi. Selalu berbuat baik terhadap diri dan
sesamanya sebagaimana dia telah berbuat baik kepada manusia. Dan tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, karena
Allah tidak menyukai orang-orang yang demikian itu.
Sifat lemas, malas dan
penakut adalah sifat-sifat negatif yang berada dalam diri manusia. Karena
itulah kita harus membuang jauh-jauh sifat-sifat tersebut dari diri kita dengan
cara giat bekerja. Dengan giat bekerja maka kita akan meraih kesuksesan dan
kesuksesan itu tidak luput dari rajin beribadah, bersyukur, sabar dan tawakal
sebagai kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup agar terhidar dari siksa kubur
maupun siksa neraka.
B. Saran
Saya menyadari akan kekurangan yang kami miliki dan dengan
itulah kami akan menerima semua masukan dari para pembaca yang budiman guna
untuk menyempurnakan isi dari maklah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud, Pendidika Agama Islam,
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998).
Hamzah, Ya’qub, Etos Kerja Islami, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1992).
Jamil, Ahmad, Al Fatih, (Gresik : CV
Putra Kembar Jaya, 2004).
Mulyadi, Al Qur’an Hadist, (Semarang :
PT Toha Putra, 2003).
Muslim, Imam, diterjeahkan Daud, Ma’mur, Shahih
Muslim, (Jakarta : Widjaya, 1996).
Supiana, Materi Pendidikan Agama Islam,
(Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2001).
Syukur, Aisyah, dkk, Al Qur’an Hadis,
(Gresik : CV Gani dan Son, 2004).
[2] Jamil, Ahmad, Al Fatih, (Gresik : CV Putra Kembar Jaya, 2004)
38.
[3] Syukur, Aisyah, dkk, Al Qur’an Hadis, (Gresik : CV Gani dan
Son, 2004) 30.
[4] Ali, Muhammad Daud, Pendidika Agama Islam, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 1998) 55.
[5] Muslim, Imam, diterjeahkan Daud, Ma’mur, Shahih Muslim,
(Jakarta : Widjaya, 1996) 188.
[6] Mulyadi, Al Qur’an Hadist, (Semarang : PT Toha Putra, 2003),
67.
[7] Supiana, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT Remaja
Rosda Karya, 2001) 77.
makasih ya blog nya. ngebantu banget buat ngerjain tugas sekolah aku
BalasHapussama2 semuanya
Hapusjadikanlah pengetahuan sebagai jendela kehidupan...
BalasHapusmakasih bgt buat infoo nya...
makasih pak ilmunya
BalasHapusmakasih pak ilmunya
BalasHapusmari belajar menjadi negarawan.....like JFK.tanyalah dalam hatimu: " apa yg bisa kuberikan pada negaraku, jangan apa yg diberikan negara padaku..."
BalasHapuspake ge ajja. kan yayang...? heh
BalasHapusustad ana kamin ganteng IAIIG CILACAP MENGUTI DARI URAIAN JENENGAN sebagai bahan untuk membuat makalah semoga berman faat mmatur suwu sedayanya
BalasHapusMakasih infonya!
BalasHapusmkasih atas infonya,, semoga bermanfaat
BalasHapustrimakasih ya stad
BalasHapusini bkal bantu sya untuk tgas kull
isinya bgitu bagus stad
sama2 semuanya
BalasHapusalhamdulilla
BalasHapusartikel ini membantuku dalam membuat tugasku.....
makasi yah
Yan, izn sedot broo
BalasHapusiya sama2
BalasHapusiya Aflah sedot aja bro
trims bwt ilmu nya.. ini sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas di sekolah. smoga tmbh bermanfaat ilmunya dan barokah.. aamiinn
BalasHapusiya, terimakasih banyak,, blognya sangat bermanfaat.. sekali.
BalasHapusamiin sama2
BalasHapusSYUKRON KASIRON ;)
BalasHapusMakasih sangat bermanfaat bgt blog ya buat aku
BalasHapussubhanalloh,,jazaakallooh ya akhil kariim
BalasHapussama2 semuax
BalasHapusalhamdulillah,,,
BalasHapusterimakasih atas share ilmunya, semoga berkah. saya ada tulisan kecil mengenai asbabunnuzul qs al jumu'ah ayat 12. mari berkunjung di http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/06/asbabunnuzul-qs-al-jumuah6212-versi-ii.html
terima kasih info nya, blog nya sangat membantu. :)
BalasHapusAlhamdulillah.. Jazakumullahu khairan katsieran. mudah-mudah ilmunya dapat bermanfaat bagi khalayak. Amin.
BalasHapusthankyou for the information, it's very helpful :))
BalasHapusmkasihh,, infonya
BalasHapusTerima kasih ,,,Postingannya sangat membantu...
BalasHapusAlhamdulillah, bermanfaat sekali. Terimakasih yah
BalasHapusAlhamdulillah bermanfaat bgt, trimakasih
BalasHapus